Kenapa Wanita Dewasa Ngompol?

Setiap saat dalam sel-sel tubuh terjadi proses metabolisme untuk mengubah zat-zat gizi dari makanan dan minuman menjadi energi. Selain menghasilkan energi yang diperlukan untuk aktivitas tubuh, proses itu juga menghasilkan "limbah". Limbah itu dilepaskan sel-sel tubuh, masuk ke aliran darah dan disaring dalam ginjal. Hasil penyaringan itu terbentuk menjadi air seni atau urine dan ditampung dalam kandung kemih. Ketika kandung kemih penuh, timbullah rasa ingin buang air kecil atau berkemih. Urine pun dikeluarkan.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai cara tubuh membuang zat-zat limbah metabolisme, peran berkemih memang penting. Namun apa jadinya bila berkemih tidak bisa dikontrol sehingga air seni keluar tanpa bisa ditahan alias ngompol? Mengompol pada orang dewasa menandakan ada gangguan dalam sistem berkemih. Bila tak ingin mengompol jadi masalah berlarut-larut, tentu saja gangguan itu harus dicari dan diatasi.

Ada beberapa jenis dan penyebab mengompol pada orang dewasa, Pada wanita, misalnya, mengompol bisa disebabkan karena melemahnya otot-otot dasar panggul karena riwayat kehamilan dan melahirkan, serta bertambahnya usia. Dokter Spesialis Urologi, Herrina E. Raharjo menjelaskan bahwa otot panggul yang lemah membuat saluran pengeluaran urine mudah terbuka dan mengeluarkan urine. Terutama ketika ada tekanan besar pada rongga perut ketika batuk, bersin, tertawa atau saat olahraga.

Selain karena otot dasar panggul yang lemah, mengompol pada wanita juga disebabkan gangguan overactive bladder (OAB) atau dengan nama lainnya beser. Pada  saat beser, otot-otot dinding kandung kemih lebih mudah berkontraksi. Maka itu meski kandung kemih belum penuh, kontraksi itu mendorong urine keluar tanpa bisa ditahan. Dan penyebab lain wanita dewasa mengompol adalah disebabkan berkurangnya hormon estrogen, kerusakan atau kelainan organ berkemih, infeksi saluran kemih, penyakit syaraf; seperti stroke, parkinson, gangguan syaraf tulang belakang, dan gangguan syaraf akibat penyakit diabetes militus. (sumber: Media Indonesia, no.11170, 12.10.11)

1 komentar: