Maha Pemurah, Maha Penyayang[5],
[5] Kata Ar-Rahman hanya dipakai untuk Tuhan, sedang Ar-Rahim dipakai pula untuk manusia. Ar-Rahman tidak hanya meliputi orang-orang mukmin dan kafir saja, tetapi juga seluruh makhluk. Ar-Rahim terutama tertuju pada orang-orang mukmin saja. Manurut sabda Rasulullah saw., sifat Ar-Rahman umumnya bertalian dengan kehidupan di duni ini, sedangkan sifat Ar-Rahim umumnya bertalian dengan sifat yang akan datang (Muhith). Artinya karena dunia ini pada umumnya adalah dunia perbuatan, dan karena alam akhirat itu suatu alam tempat perbuatan manusia akan diganjar dengan cara istimewa, maka sifat Tuhan Ar-Rahman menganugerahi manusia alat dan bahan untuk melaksanakan pekerjaannya dalam kehidupan di dunia ini, dan sifat Tuhan Ar-Rahim mendatangkan hasil dalam kehidupan yang akan datang.
Segala benda yang kita perlukan dan atas itu kehidupan kita bergantung adalah semata-mata karunia Ilahi dan suda tersedia untuk kita sebelum kita berbuat sesuatu yang menyebabkan kita layak menerimanya, atau bahkan sebelum kita dilahirkan. Sedangkan karunia yang tersedia untuk kita dalam kehidupan yang akan datang, akan dianugerahkan kepada kita sebagai ganjaran atas amal perbuatan kita. Hal itu menunjukkan bahwa Ar-Rahman itu Pemberi Karunia yang mendahului kelahiran kita, sedangkan Ar-Rahim itu Pemberi nikmat yang mengikuti amal perbuatan kita sebagai ganjarannya.
Dalam ungkapan bismillah, sifat Ar-Rahman dan AR-Rahim berlaku sebagai kunci arti seluruh Surah. Sifat-sifat itu disebut di sini memenuhi satu tujuan tambahan. Sifat-sifat itu dipakai di sini, sebagai mata rantai antara Sifat Rabbul-‘Alamin dan Maliki yaumiddin. (Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad)
ada award sob utkmu spesial dariku, mohon diambil ya
BalasHapus