Inilah
suatu pernyataan bebas[1]
tuduhan dari Allah swt. dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu
berjanji[2]
dengan mereka bahwa kamu akan mendapat kemenangan.
[1]
Baraa’ah
berarti suatu pernyataan guna membuktikan kebenaran janji ; bebas atau
cuci tangan dari suatu kesalah natau pertang gungjawaban ; pembebasan atau hal
berlepas diri dari suatu tuntutan, dan sebagainya. (Taj)
[2]
kata ‘aahada di sini tidak dipakai dalam
artian mengadakan suatu perjanjian atau persetujuan, melainkan membuat suatu
komitmen atau janji sungguh-sungguh yang menjadikan seseorang terikat olehnya
(Lisan).
Ayat ini membuat suatu pernyataan serius bahwa janji Islam dan
Rasulullah saw. telah terbukti kebenarannya secara sempurna dengan jatuhnya
Mekkah. Ketika Rasulullah saw. terusir dari Mekkah sebagai buronan, dengan
tawaran hadiah bagi siapa yang menangkap beliau hidup atau mati, saat itulah
janji tersebut dikumandangkan dengan perkataan yang penuh keyakinan bahwa
beliau akan kembali ke Mekkah dengan kejayaan dan kemegahan ( 28:86 ). Nubuatan
itu telah menjadi sempurna dengan jatuhnya Mekkah dan dengan tegaknya syariat
Islam di negeri arab. Dengan demikian, kebenaran Rasulullah saw. telah terbukti
dengan sempurna dan beliau bebas dari tuntutan orang-orang Mekkah bahwa, sesuai
dengan pernyataan beliau yang berulang- ulang, kota Mekkah harus sudah jatuh
ke tangan beliau. Lihat pula Kata Pendahuluan Surah Al-Anfal.
(Sumber: Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat (Terbitan Jemaat
Ahmadiyah Indonesia, 1997) Edisi. III, Juz. 1-10, Hal. 679)
0 komentar:
Posting Komentar